Wawasan Pertama: Kesadaran Tentang Peristiwa Kebetulan vs Kebiasaan Cara Berpikir

Apa yang dikatakan dalam Wawasan Pertama ini bukanlah hal yang baru karena di sepanjang sejarah, manusia telah menyadari berbagai peristiwa kebetulan yang tidak bisa dijelaskan itu dan ini telah menjadi persepsi di balik upaya raksasa filsafat dan agama. Transformasi itu kini tengah berlangsung berkat sejumlah individu-individu yang menjalani kesadaran ini pada saat yang bersamaan.

Pengalaman adalah bukti. Bila kita benar-benar merenungkan bagaimana perasaan batin kita, bagaimana hidup kita menapak maju pada titik ini di dalam sejarah, kita dapat melihat bahwa ide-ide di dalam Manuskrip masuk akal dan benar adanya. Bukankah semuanya masuk akal adanya? Setiap kegelisahan yang ada, apakah kegelisahan itu berasal dari wawasan sederhana bahwa dalam hidup ini terdapat lebih banyak lagi daripada yang kita ketahui, daripada yang kita alami? Hal ini pastilah memerlukan waktu.

Wawasan Pertama merupakan kesadaran tentang peristiwa-peristiwa kebetulan yang misterius yang mengubah hidup seseorang, perasaan bahwa suatu proses yang lain tengah berlangsung. Yang perlu kita lakukan ialah mengamati setiap peristiwa dengan teliti.

Tidak sesuai dengan akal sehat di jaman modern ini, bukan? Akankah Anda merasa lebih baik bila mengesampingkan seluruh ide itu dan kembali berpikir tentang hal-hal yang praktis? Nah, itu adalah kecenderungan hampir setiap orang masa kini. Bahkan meskipun kadang-kadang kita mempunyai wawasan yang jernih bahwa sesuatu yang lebih sedang bergulir di dalam hidup, kebiasaan cara berpikir ialah menganggap ide semacam itu tak terselami dan kemudian mengibaskan sama sekali kesadaran tersebut.

Itulah sebabnya Wawasan Kedua mutlak diperlukan. Segera setelah kita melihat latar belakang historis kesadaran kita, wawasan tersebut tampak lebih sahih.

2 comments on “Wawasan Pertama: Kesadaran Tentang Peristiwa Kebetulan vs Kebiasaan Cara Berpikir

  1. Saya adalah penggemar Buku Manuskrip Celestine. Dari Buku pertama sampai dengan Buku Wawasan Kesebelas masih sering saya baca. Blog ini menjadikan saya seperti memiliki “teman” yang sama-sama pengagum konsep berpikir Celestine. Tentu saja bukanlah sebuah kebetulan saya menemukan blog ini, ada kekuatan di luar diri saya yang mengarahkan pada blog ini.
    Teruskan blog ini…saya dukung 100%. Sebab jika setiap manusia memahami isi dari tiap-tiap wawasan, maka sebenarnya dunia ini adalah tempat yang begitu ideal untuk kita hidup dan memberi kehidupan bagi orang lain.

Leave a comment